LENSA-RAKYAT.COM, ATHENA | Aktivis lingkungan asal Swedia Greta Thunberg bersama anggota Armada Sumud Global tiba di Bandara Internasional Athena, disambut sorak ribuan pendukung setelah dibebaskan dan dideportasi dari Israel.
Kelompok tersebut sebelumnya ditahan oleh otoritas Israel saat berupaya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, dalam upaya menembus blokade yang telah lama menghambat akses bantuan bagi warga sipil di wilayah tersebut.
Saat turun dari pesawat, Greta Thunberg mengepalkan tangannya tinggi-tinggi, disambut tepuk tangan dan seruan “Free Palestine!” dari massa yang memadati area kedatangan. Dalam pernyataannya yang singkat, Greta menegaskan tekadnya untuk melanjutkan perjuangan.
“Kami akan terus berjuang sampai Gaza bebas. Tidak ada yang bisa menghentikan solidaritas kemanusiaan,”
ujar Greta dengan suara bergetar, diikuti sorakan dukungan dari para simpatisan dan aktivis Yunani.
Selain Greta, terdapat 27 warga negara Yunani yang juga termasuk dalam rombongan Armada Sumud Global. Mereka menuturkan pengalaman pahit selama penahanan di Israel, termasuk interogasi panjang dan pembatasan komunikasi dengan keluarga.
Meski begitu, semangat kelompok ini tidak surut. Armada Sumud Global berkomitmen untuk melanjutkan misi kemanusiaan mereka guna menyalurkan bantuan medis dan logistik bagi warga Gaza yang terdampak konflik.
Salah satu anggota armada mengatakan bahwa penahanan tersebut hanya memperkuat tekad mereka untuk menyoroti krisis kemanusiaan yang terjadi.
“Kami bukan musuh siapa pun. Kami hanya ingin membawa obat-obatan dan makanan untuk anak-anak yang kelaparan,”
ujar Maria Papadopoulos, salah satu sukarelawan asal Yunani.
Kedatangan Greta dan para aktivis ini menjadi momen emosional di Athena. Banyak warga membawa bendera Palestina dan spanduk bertuliskan “Justice for Gaza” serta “Solidarity Beyond Borders.”
suasana penuh haru saat para aktivis keluar dari terminal kedatangan, diiringi lagu-lagu solidaritas yang menggema di seluruh bandara
(Red).