Makassar, 18 Mei 2025 — Ratusan warga yang tergabung dalam FORUM WARGA BERSATU PERUMAHAN GUBERNUR DAN PERUMAHAN PEMDA MANGGALA menggelar aksi damai pada Minggu pagi, 18 Mei 2025, mulai pukul 09.00 WITA hingga selesai. Aksi berlangsung di jembatan pintu masuk Perumahan Gubernur dan Perumahan Pemda, tepat di depan Kampus STIBA, Manggala, Makassar.
Dalam aksi tersebut, warga menyuarakan sejumlah tuntutan yang ditujukan kepada aparat penegak hukum dan pemerintah, baik di tingkat kota maupun provinsi. Mereka menolak keras proses peradilan yang dinilai sesat dan terindikasi dikendalikan oleh mafia tanah.
“Aksi ini kami lakukan demi menjaga hak kami sebagai warga negara dan sebagai bentuk penolakan terhadap kriminalisasi serta intimidasi yang terjadi di wilayah kami,” tegas salah satu perwakilan warga dalam orasinya.
Adapun lima poin tuntutan utama yang disuarakan warga dalam aksi ini adalah:
Menolak proses peradilan sesat yang terindikasi dikendalikan oleh mafia tanah.
Menuntut aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap pelaku mafia tanah, termasuk oknum di instansi pemerintah.
Mendesak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemkot Makassar untuk bertanggung jawab menjaga dan mengamankan aset negara.
Menolak segala bentuk aksi premanisme dan intimidasi di wilayah Manggala.
Menolak pemberlakuan hukum warisan penjajahan Belanda (Eigendom Verponding) yang dinilai tidak relevan lagi dengan semangat kemerdekaan Indonesia.
Aksi berlangsung tertib dan damai, dengan pengawalan dari aparat kepolisian setempat. Para peserta membawa spanduk dan poster bertuliskan penolakan terhadap mafia tanah dan seruan agar hukum ditegakkan secara adil.
FORUM WARGA BERSATU menegaskan akan terus mengawal isu ini hingga keadilan benar-benar ditegakkan dan hak-hak warga dipulihkan sepenuhnya
peulis/ safri