Kendari, lensa-rakyat.com || Dorong partisipasi mahasiswa pada pembangunan daerah dan pilkada 2024, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kendari menggelar dialog Publik di salah satu Warkop yang ada di Kota Kendari pada 2 Oktober 2024.
Dialog yang di selenggarakan oleh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sebagai bentuk respon balik situasi politik dan pilkada yang sedang berjalan saat ini, sekaligus sebagai momentum Konsolidasi organisasi dalam menyukseskan Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) GMNI Kendari yang ke VII.
Kegiatan dialog tersebut di hadiri beberapa narasumber dari Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Sulawesi Tenggara, Hajaruddin, Pengamat Politik Sulawesi Tenggara yang juga akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Halu Oleo (UHO), Muh. Najib Husein, dan Kordinator Gerakan Muda Peduli Pemilu yang juga senior GMNI Kendari, Bung Zulzaman.
Dalam sambutannya Ketua GMNI Kendari, Rasmin Jaya mengatakan kegiatan ini sebagai upaya merefleksi kembali peran dan posisi pemuda di momentum pemilu dan pesta demokrasi tahun 2024, Apa lagi pemuda adalah aset penting yang sangat strategis serta bisa memberikan perubahan nyata di tengah masyarakat, bangsa dan negara.
“Momentum saat ini tak bisa kita lewatkan begitu saja, mahasiswa harus mengambil peran untuk perbaikan pembangunan kedepan dengan mengaktualisasikan ide dan gagasannya kepada masyarakat,” Ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga berharap kepada pemerintah daerah agar tetap menjalin hubungan kolaborasi dan mitra kritis dalam mengontrol sistem kepemimpinan kedepan.
“Program dan visi misi yang baik akan menjadikan kita merasa berdaya baik di pembangunan maupun perputaran ekonomi,” Tegasnya.
Dialog interaktif tersebut di pimpin langsung oleh salah satu kader GMNI Kendari, Sarinah Irma, ia menjelaskan bonus demografi yang sedang di hadapi saat ini harus menjadi momentum untuk pemuda mengisi pos-pos kepemimpinan ke depan.
“Maka sudah selayaknya pemuda dan mahasiswa terjun langsung dalam mengawal kebijakan politik dan demokrasi saat ini,” Ujarnya.
Perwakilan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Sulawesi Tenggara, Hajaruddin membeberkan tentang peran penting yang harus di lakukan oleh generasi khususnya pemuda dan mahasiswa untuk memberikan perubahan yang kongkret di tengah masyarakat.
Ia juga mengatakan, penyelenggara pemilu harus betul-betul di awasi dengan baik agar menjalankan setiap tahapan Pilkada secara jujur adil, terbuka dan mengedepankan integritas agar produk yang di hasilkan dalam pilkada betul-betul pemimpin yang berkualitas dan demokratis.
Ia memantik kepada seluruh mahasiswa agar jangan apatis terhadap politik, keterlibatan mereka akan menentukan bagaimana nasib daerah ini ke depan.
“Mengawal setiap proses kebijakan pemerintah agar proses Kepemimpinan bisa berjalan sesuai dengan landasan dan kaidah-kaidah aturan yang berlaku. Visi misi yang akan di ramu dalam kebijakan harus sesuai dengan implementasi dan aktualisasi kedepan. Makanya pentingnya Check and balance,” Tegasnya.
Terakhir ia juga menyoroti soal mahar politik yang tidak di buka secara transparan di ruang publik. Untuk meminimalisir terjadinya politik uang, makanya semua harus merasa terlibat untuk mengawasi tahapan Pilkada dan racun demokrasi yang aman merusak nuansa Pemilihan Kepala Daerah 2024, apa lagi mobilisasi Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah secara terang terangan di lakukan dan ini lah yang harus menjadi tanggung jawab Bawaslu dalam menegakan aturannya.
Tak hanya itu, Pengamat Politik Sulawesi Tenggara, Muh. Najib Husein menjelaskan sirkulasi pergantian kepemimpinan nasional dan elektoral semakin terasa, di mana peran generasi muda khususnya mahasiswa harus berpartisipasi aktif dalam dinamika politik yang ada, memberikan pendidikan politik dan penyadaran kepada masyarakat tentang kepemimpinan yang ideal itu, bisa memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat.
“Tentu kita sebagai generasi muda harus betul-betul mengawal pemilu dan pesta demokrasi tahun 2024 ini yang demokratis, subtansial dan berkualitas. Tak hanya itu, kita juga harus menggabungkan politik gagasan kepada pada calon dan kandidat yang betul-betul punya niatan untuk membangun daerah,”
Dengan memantik semangat mahasiswa, ia membeberkan perjalanan dan peran pemuda di masa dulu di mana. Lahirnya berbagai organisasi kepemudaan, sumpah pemuda, dan sepak terjang gerakan pemuda sampai kemerdekaan bangsa Indonesia.
Tak hanya itu, pelopor penggerak dan perjuangan mahasiswa juga di Zaman Orde Lama, Orde Baru hingga Reformasi turut di gaungkan untuk mengembalikan semangat dan kepeloporan gerakan mahasiswa.
“Sehingga merasa penting untuk kembali kepada semangat perubahan dan fungsi mahasiswa itu sendiri khususnya di Momentum pesta demokrasi dan pemilihan Kepada Daerah yang akan datang,” Bebernya.
Tentu posisi pemuda menjadi penting, dalam mengawal setiap proses perjalanan pemerintah ke depan. Kebijakan yang tidak sesuai harus di kritik agar anggaran yang di alokasikan tidak terbuang cuma-cuma.
Tak hanya itu, KPU dan Bawaslu juga harus menjalankan setiap tahapan Pilkada agar betul-betul berkualitas, demokratis dan substansial.
Terakhir, Kordinator Gerakan Muda Peduli Pemilu yang juga senior GMNI Kendari, Bung Zulzaman mengatakan momentum pesta demokrasi dan pilkada 2024 kali ini tak bisa di lewatkan begitu saja. Pemuda harus menjadi bagian dari pengambil kebijakan baik di legislatif, eksekutif dan yudikatif.
“Harapan kita, pemuda jangan apatis terhadap politik, karena salah satu untuk melakukan perubahan besar dan bisa memberikan kesejahteraan masyarakat adalah dari kebijakan politik itu sendiri,” Bebernya.
Ia juga mendorong partisipasi mahasiswa agar terjun langsung dalam proses demokratisasi baik itu sebagai pemantau, pengawas pilkada dan lainnya.
“Pilihannya hanya dua, mahasiswa akan di giring oleh calon tertentu atau akan menjadi instrumen Konsolidasi serta mobilisasi mahasiswa. Karena jika kita apatis terhadap politik maka, pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat hanya di kuasai oleh segelintir orang,” Tegasnya.
Dialog tersebut diikuti oleh berbagai lintas organisasi kemahasiswaan dan pemuda di Sulawesi Tenggara dengan harapan proses pilkada bisa berjalan sesuai dengan yang di harapkan. Antusias mahasiswa dan pemuda juga cukup besar untuk merespon setiap paa yang di sampaikan Narasumber.
Redaksi