KENDARI,lensa-rakyat.com || Kegiatan ini dalam rangka mendorong kualitas dan kapasitas kader dan anggota GMNI Kendari, kegiatan ini akan di buka pada bulan September 2024 di Kota Kendari.
Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) adalah program prioritas yang harus dilaksanakan dalam setiap kepengurusan cabang. Apalagi dalam menyiapkan regenerasi dan kepemimpinan selanjutnya perlu diadakan sejak dini pemantapan kualitas anggota dalam menghadapi dinamika organisasi serta perkembangan zaman yang semakin cepat.
“Untuk mewujudkan hal tersebut maka sudah menjadi prasyarat mutlak GMNI harus ditopang sistem pengkaderan yang baik, terstruktur dan masif di setiap lintas komisariat GMNI Kendari,” Tutur Rasmin Jaya, pada 6 Juli 2024 di Kendari.
Ia mengharapkan, kegiatan tersebut dapat dilaksanakan secara bersama-sama, menjunjung tinggi gotong royong dan rasa memiliki terhadap organisasi.
“Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) ini akan kembali dibuka lagi secara nasional tetapi yang menjadi prioritas utama adalah kader dan anggota GMNI Kendari,” Tegasnya.
Ketua DPC GMNI Kendari, Rasmin Jaya membeberkan salah satu upaya dan target dari kegiatan Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) adalah mempersiapkan para anggota GMNI menjadi kader yang memahami dan meyakini Marhaenisme sebagai metode berpikir dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan sosialnya.
“Maka, Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) berfungsi sebagai proses indoktrinasi dan internalisasi untuk merubah mental dan cara berfikir agar lebih progresif-revolusioner dan berkepribadian untuk menjadi kader ideologis yang siap berjuang atas nama organisasi dan ideologi,” harapnya.
Disamping itu, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah organisasi kader yang memiliki tujuan mendidik kader bangsa dalam mewujudkan sosialisme Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Atas dasar pemikiran tersebut, maka penting bagi GMNI untuk secara terus menerus berjuang bagi kepentingan rakyat banyak. Karenanya, dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab perjuangannya itu, penting kiranya bagi GMNI untuk dapat melahirkan kader-kader bangsa sebagai pejuang pemikir dan pemikir pejuang yang militan, radikal, kritis, progresif dan revolusioner demi melaksanakan serta mengawal arus perjuangan yang menghendaki terwujudnya Sosialisme Indonesia.
Ia juga menegaskan, sebagai terminal kader yang bertujuan untuk mencetak kader bangsa yang progresif-revolusioner berbasiskan ideologi Marhaenisme dan nilai-nilai perjuangan kerakyatan, guna melaksanakan amanat penderitaan rakyat dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yaitu menciptakan tatanan masyarakat yang adil dan makmur (masa rakyat sosialis Indonesia) yang anti penindasan.
“Kami sebagai organisasi pengkaderan dan pergerakan GMNI memiliki prinsip dasar yang di tanamkan pada setiap kadernya, sehingga hal tersebut harus terus di junjung tinggi menjadi motor penggerak dan perubahan di tengah gempuran perkembangan modernisasi,” Harapnya.
Ia juga menekankan, relevansi ajaran dan ideologi Bung Karno Marhaenisme akan selalu menjadi alternatif dalam menjawab tantangan zaman khususnya dalam melawan bentuk penjajahan gaya baru Nekolim.
Hal tersebut berkorelasi dengan konsep nasionalisme yang selalu menjadi nafas dan kesadaran yang selalu dipupuk sebagai warga negara khususnya anggota dan kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sebab itu akan selalu menjadi perekat dalam setiap perbedaan.
Apa lagi sekarang ini banyak sekali isu-isu disintegrasi bangsa, primordialisme, radikalisme dan lainnya sehingga ini menjadi perhatian bersama untuk meminimalisir perpecahan antar warga Negara. Ini juga bagian dari menjawab bonus demografi 2030 agar generasi muda bisa lebih matang dan berkompeten untuk mengisi mengisi regenerasi kepemimpinan bangsa dalam pemerintahan .
(Tim)