Lensa.Rakyat.com, Maros || KKN kebangsaan XIII digelar kali kedua di Provinsi Sulawesi selatan dengan mengangkat tema “Wisata Budaya, Warisan Dunia sebagai Aksi Kebangsaan: Kampus Berdampak dan Mengabdi untuk Negeri” berpusat di Kabupaten Pangkep dan Maros.
Kegiatan ini menarik perhatian Peserta KKN Kebangsaan terkhusus Posko Katoang di berbagai aspek, termasuk pada Mitigasi bencana tempat wisata yang dikenal surga tersembunyi di Posko Katoang Desa Bonto Matinggi Kab Maros.
Kunjungan yang dilakukan sekaligus pemasangan papan himbauan dan penunjuk arah ke destinasi wisata air terjun merupakan bentuk pengabdian mereka.
Dikenal sebagai daerah yang memiliki wisata dan berada di wilayah pegunungan memberikan tantangan tersendiri bagi wisatawan yang ingin berkunjung ketika cuaca tidak bersahabat sehingga, perlu adanya papan himbauan dan penunjuk arah bagi wisatawan yang berkunjung agar memudahkan ke titik air terjun.
Dosen pembina lapangan Posko Dusun Katoang Mengapresiasi giat ini ” Kegitan ini merupakan langkah tepat untuk mitigasi bencana, karena akan memudahkan para pengunjung dalam pencarian mereka dan diksi kata ‘himbauan’ membuat pengunjung tidak takut untuk berkunjung dibandingkan kata ‘peringatan’.” Tutur Bapak Ilham Alimuddin, Dosen Geology Unhas.
Sementara itu, M. Abid Albaqie (Mahasiswa Univ Muhammadiyah Palangkaraya) peserta KKN Kebangsaan yang merupakan kordinator sekaligus penggagas program ini juga mengatakan ” Kami bersyukur kegiatan ini dapat terealisasikan dan berterima kasih kepada pihak yang telah mendukung dari RT 04 Dusun Damma, Dusun Katoang dan teman-teman posko yang tetap solid, terus semangat untuk program pengabdian selanjutnya.” Ujarnya
Di tengah kerimbunan hutan yang tenang dan udara segar yang memenuhi setiap hela napas, Air Terjun Sapanna berdiri anggun di Desa Bonto Matinggi, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros. Seperti surga tersembunyi di balik dedaunan, keindahan air terjun ini seolah menjadi rahasia alam yang hanya diperuntukkan bagi mereka yang mencarinya dengan kesabaran dan keinginan kuat.
Daya tarik Sapanna tidak hanya terletak pada keindahan alamnya semata. Di tepian air terjun, terdapat tempat pembuatan gula aren yang memadukan tradisi dengan pesona alam. Di sini, para pengunjung dapat menyaksikan proses pembuatan gula aren secara langsung, sebuah tradisi yang diwariskan turun-temurun oleh penduduk setempat. Gula aren yang dihasilkan bukan hanya manis di lidah, tetapi juga manis di hati, karena ia lahir dari keringat dan dedikasi para pengrajin yang menjunjung tinggi warisan leluhur mereka.
Untuk itu, kami mengajak bagi siapapun yang ingin mendambakan keindahan alam dan merasakan manisnya tradisi yang lestari, Air terjun Sapanna di Dusun Katoang, Desa Bonto Matinggi adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan. Disana, alam dan budaya berpadu menciptakan sebuah pengalaman yang akan selalu dikenang dalam hati dan pikiran.
