

SMP / SMA Sawerigading Makassar tetap berkomitmen memberikan pendidikan gratis kepada anak-anak yang berada jauh dari Kota Makassar. Khususnya anak-anak nelayan hanya mengenyam pendidikan sampai di sekolah dasar (SD).
Pulau Lumu-Lumu, sebuah permukiman di bawah naungan Kecamatan Sangkarrang, Kota Makassar, memiliki karakteristik unik dalam hal fasilitas pendidikan. Di pulau ini, jenjang pendidikan formal terbatas pada Sekolah Dasar. Ketiadaan fasilitas pendidikan lanjutan seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak pulau setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya.
Menyadari kondisi tersebut, SMP/SMA Sawerigading mengambil inisiatif proaktif. Melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang dibentuk, sekolah ini menjalin kerjasama erat dengan tokoh-tokoh masyarakat Pulau Lumu-Lumu. Bentuk kerjasama ini diwujudkan dengan menawarkan pendidikan gratis bagi anak-anak lulusan Sekolah Dasar di pulau tersebut. Langkah ini membuka kesempatan bagi generasi muda Pulau Lumu-Lumu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yang sebelumnya mungkin terkendala oleh keterbatasan fasilitas di pulau mereka. Inisiatif ini tidak hanya memberikan akses pendidikan yang lebih luas, tetapi juga menunjukkan kepedulian dan peran aktif SMP/SMA Sawerigading dalam memajukan kualitas sumber daya manusia di wilayah kepulauan Kecamatan Sangkarrang.
Inisiatif SMP/SMA Sawerigading ini menjadi angin segar bagi masyarakat Pulau Lumu-Lumu. Dengan adanya tawaran pendidikan gratis, orang tua tidak lagi perlu khawatir mengenai biaya pendidikan anak-anak mereka setelah lulus SD. Hal ini tentu dapat meringankan beban ekonomi keluarga dan memberikan harapan baru bagi masa depan anak-anak pulau.
Kerjasama yang terjalin dengan tokoh masyarakat setempat juga menjadi kunci keberhasilan program ini. Dukungan dan partisipasi aktif dari para pemuka masyarakat Pulau Lumu-Lumu akan sangat membantu dalam mensosialisasikan program pendidikan gratis ini kepada seluruh warga, memastikan bahwa informasi tersebut sampai kepada keluarga yang membutuhkan. Selain itu, keterlibatan tokoh masyarakat juga dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan mendukung bagi para siswa yang akan melanjutkan pendidikan di SMP/SMA Sawerigading Makassar.
Keberadaan SMP/SMA Sawerigading Makassar sebagai jembatan antara sekolah dan masyarakat pulau menunjukkan komitmen yang kuat untuk tidak hanya memberikan pendidikan secara formal, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat secara keseluruhan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perkembangan pendidikan dan kualitas hidup masyarakat di Pulau Lumu-Lumu. Dengan terbukanya akses ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, diharapkan akan muncul generasi muda Pulau Lumu-Lumu yang lebih berpengetahuan, berketerampilan, dan mampu berkontribusi lebih besar bagi kemajuan pulau mereka di masa depan.
Lebih lanjut, inisiatif SMP/SMA Sawerigading ini dapat menjadi model bagi upaya peningkatan akses pendidikan di pulau-pulau kecil atau wilayah terpencil lainnya. Keterbatasan infrastruktur dan fasilitas pendidikan seringkali menjadi kendala utama bagi masyarakat di wilayah-wilayah tersebut. Langkah proaktif dari lembaga pendidikan ini dengan menggandeng potensi dan dukungan dari masyarakat setempat, dapat menjadi solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Program pendidikan gratis ini juga berpotensi untuk mengurangi angka putus sekolah setelah jenjang SD di Pulau Lumu-Lumu.
Seperti yang diungkapkan oleh Abdul Haris, SH (Kepala SMP Sawerigading ), anak-anak yang sebelumnya mungkin terpaksa tidak melanjutkan pendidikan karena alasan biaya atau kesulitan akses, kini memiliki kesempatan yang lebih besar untuk meraih cita-cita dan mengembangkan potensi diri melalui pendidikan yang lebih tinggi.
Ditambahkan oleh Pak Haris, ” Dampak jangka panjang dari inisiatif ini diharapkan tidak hanya terbatas pada peningkatan kualitas individu, tetapi juga pada perkembangan sosial dan ekonomi Pulau Lumu-Lumu secara keseluruhan. Generasi muda yang terdidik akan memiliki bekal yang lebih baik untuk menghadapi tantangan masa depan, mencari pekerjaan yang lebih layak, dan bahkan mungkin kembali ke pulau untuk membangun dan memajukannya.