“Halal Bi Halal dan Dialog Publik PPDB / SPMB Tahun 2025“
Tidak dapat dipungkiri kehadiran sekolah swasta di negeri ini, merupakan tonggak lahirnya pendidikan. Jauh sebelum hadir sekolah negeri. Sekolah swasta lebih dahulu mencerdaskan generasi muda bangsa ini. Tapi mengapa sekolah swasta seperti “ di anak tirikan?”
Makassar, 24 April 2025. Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Kota Makassar menggelar acara Halal Bi Halal yang dirangkaikan dengan dialog publik mengenai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) atau sekarang disebut dengan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025. Acara yang berlangsung di Aula SMP Islam Atirah Kajaolalido Makassar ini dihadiri oleh para kepala sekolah SMP Swasta se-Kota Makassar, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar dan Ketua Badan Musyawarah Ketua Yayasan Sulawesi Selatan..
Kegiatan ini menjadi wadah silaturahmi pasca Hari Raya Idul Fitri sekaligus forum penting untuk membahas secara terbuka mekanisme dan kebijakan PPDB serta SMPB tahun 2025 dari perspektif sekolah swasta. Ketua MKKS SMP Swasta Kota Makassar, Mulahizhun Amien, S.Pd. M.M dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen sekolah swasta untuk memberikan informasi yang jelas dan membangun komunikasi yang baik diantara Kepala-kepala sekolah smp swasta dan dinas pendidikan dan lembaga masyarakat.
” MKKS SMP Swasta Kota Makassar ingin menjalin silaturahmi yang erat sekaligus memberikan pemahaman yang komprehensif terkait proses PPDB dan SPMB tahun 2025. Kami menyadari betapa pentingnya informasi ini bagi para orang tua dalam mempersiapkan pendidikan terbaik bagi putra-putri mereka,” ujar Pak Mulahizhun.
Pada kesempatan itu juga, Pak Mulahizhun, menghimbau kepada seluruh kepala sekolah smp swasta untuk bersama-sama mengawal proses penerimaan peserta didik agar apa yang pernah terjadi di tahun-tahun lalu seperti adanya penggelembungan penerimaan siswa baru yang terjadi di sekolah – sekolah negeri.
Seperti yang diungkapkan, pengalaman tahun kemarin saat PPDB, sekolah negeri membuka kelas baru dengan alasan bahwa kuota mereka belum terpenuhi. Sehingga sekolah swasta semakin kekurangan siswa. Ironisnya lagi ada sekolah terpaksa tutup lantaran tidak kebagian siswa.
Seyogyanya pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan ikut dalam memperhatikan nasib sekolah-sekolah swasta. Karena sekolah swasta juga memiliki peranan yang sama dengan sekolah negeri.
Ditambahkan sekolah di negeri ini, dimulai lahirnya sekolah swasta, tapi mengapa hanya sekolah negeri saja yang selalu menjadi perhatian penuh oleh pemerintah. Sehingga lahir sebuah istilah, sekolah swasta di “anak tirikan”.
Mereka menekankan bahwa sekolah swasta memiliki keunggulan dalam hal inovasi pembelajaran, program pengembangan diri, dan fokus pada kualitas lulusan
Pada acara halal bihalal yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Andi Bukti.S.P. M.Si pada sesi dialog publik berlangsung sangat antusias dengan dilaksanakan Halal Bi Halal yang dirangkaikan dengan Dialog Publik.
Pada sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Andi Bukti.S.P. M.Si, memberi ketegasan bahwa mulai tahun ajaran 2025/2026, Jumah murid hanya 28-32 siswa per rombel.. Dimana porsi untuk jenjang SD itu hanya menampung 28 siswa per rombel sementara untuk jenjang smp menampung sebanyak 32 siswa per rombel. Dan jika terjadi kelebihan jumlah dalam satu rombel maka ini sebuah pelanggaran/. dan tentunya pelanggaran itu akan mendapat sanksi. Dan sanksi yang akan diberikan kepada kepala sekolah yang melanggar adalah pemecatan.
Pak Andi Bukti menekankan kembali, sekolah negeri manapun yang melakukan pelanggaran pada pelaksanaan SPMB tahun ini, jika terbukti maka selaku pimpinan akan menindak tegas pelanggaran tersebut, dengan konsekuensinya dipecat sebagai kepsek.”
Terkait PPDB, perwakilan MKKS menjelaskan bahwa sekolah swasta memiliki mekanisme penerimaan yang berbeda dengan sekolah negeri, namun tetap mengedepankan prinsip keadilan dan transparansi.
“Sekolah swasta memiliki otonomi dalam menentukan kriteria penerimaan siswa baru, namun kami tetap berpegang pada prinsip-prinsip yang adil dan terbuka. Kami juga memiliki program-program unggulan yang bisa menjadi pilihan menarik bagi para orang tua,” jelas salah satu kepala sekolah dalam sesi dialog.
Selain membahas PPDB, forum ini juga menjadi ajang bagi MKKS SMP Swasta untuk menyampaikan aspirasi dan masukan kepada pemerintah kota terkait kebijakan pendidikan yang berdampak pada sekolah swasta. Mereka berharap adanya sinergi yang lebih baik antara sekolah negeri dan swasta dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Makassar secara keseluruhan.
Bukan hanya mengejar jumlah siswa yang nota benenya untuk mendapatkan Dana Bos yang besar, sementara mengorbankan anak didik karena harus menempati ruangan sulapan untuk menampung mereka.
H.Irman Yasin Limpo, S.H yang saat itu hadir, menitipkan 3 hal terpenting pada Kadis Pendidikan Kota Makassar. Dimana pada intinya, Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Makassar tidak membeda-bedakan antara sekolah negeri dan sekolah swasta, tukasnya.
Ditambahkan oleh H. Irman menekankan pendidikan di negeri ini, terkhusus di Kota Makassar ini berawal dari berdirinya sekolah swasta. Sekolah banyak sekolah swasta yang berkualitas dan menciptakan generasi muda yang berprestasi. Buktinya hampir seluruh juara di sabet oleh siswa yang berasal dari sekolah pada event maupun olimpiade OSN dan olimpiade lainnya yang dilaksanakan oleh Kementerian.
Lebih jauh dikatakan oleh H.Irman, seyogyanya Dinas Pendidikan merangkul sekolah swasta dan memberikan perhatian yang sama dengan sekolah negeri. Jangan ada istilah “ anak tiri “. Karena selama ini yang selalu diperhatikan dan mendapat bantuan adalah sekolah negeri. Sangat sedikit bahkan mungkin hampir tidak pernah ada sekolah swasta yang mendapatkan sentuhan bantuan dari pemerintah.
Acara Halal Bi Halal dan dialog publik ini diakhiri dengan sesi ramah tamah dan harapan agar komunikasi yang telah terjalin dapat terus berlanjut demi kelancaran proses PPDB dan kemajuan pendidikan di Kota Makassar.
Dalam kesempatan yang penuh kehangatan ini, harapan besar terucap agar komunikasi yang telah terjalin dengan baik selama acara ini tidak berhenti sampai di sini. Semua pihak menyadari betapa pentingnya sinergi dan kolaborasi yang berkelanjutan demi kelancaran proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang akan datang. Lebih dari itu, tersemat pula harapan yang mendalam agar jalinan komunikasi dan kerja sama ini dapat terus dipelihara dan ditingkatkan demi kemajuan pendidikan di Kota Makassar secara keseluruhan. Dengan pondasi komunikasi yang kuat, diharapkan berbagai tantangan dalam dunia pendidikan dapat diatasi bersama, dan inovasi-inovasi yang konstruktif dapat terus bermunculan demi kualitas pendidikan yang semakin baik bagi generasi penerus bangsa di Kota Anging Mammiri ini. (Rizal Salim)