LENSA-RAKYAT.COM – Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Wilayah V Bantaeng – Bulukumba, Haris, S.Kom, MM, menghadiri undangan Workshop Budaya Kerja SMK Pusat Keunggulan Berbasis Industri yang dirangkaikan dengan peletakan batu pertama pembangunan ruang praktik siswa (RPS) Tata Busana di SMKN 11 Bulukumba, Kamis (1/9) lalu.
Kegiatan workshop dan peletakan batu pertama pembangunan RPS ini juga dihadiri Kepala Seksi Pembinaan SMK dan PKPLK Abdul Sattar, S.Pi, MM, Pengawas Pembina Dr Imran Mappiare, M.Pd, Kepala UPT SMKN 9 Bulukumba A Muhammad Yusuf Mansur, S.Pd, M.Pd, Instruktur Tata Busana Daeng Tompo, dan pengurus komite SMKN 11 Bulukumba.
Kacabdisdik Wilayah V Bantaeng – Bulukumba, pada kesempatan itu kembali mengingatkan kepada kepala sekolah, seluruh guru, dan pegawai yang ada di sekolah itu untuk bergotong-royong memajukan SMK Pusat Keunggulan (SMK-PK) SMKN 11 Bulukumba.
Menurut Haris, label SMK-PK yang disandang SMKN 11 Bulukumba saat ini sebenarnya tanggungjawabnya berat. Pasalnya, program SMK-PK untuk Jurusan Tata Busana di sekolah ini nantinya diharapkan dapat memberikan imbas kepada jurusan-jurusan lainnya dan SMK lainnya yang ada di sekitar.
Makanya, kata Pria yang berdarah Bugis Sinjai – Bone ini, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) menggelontorkan anggaran yang luar biasa banyaknya untuk pengembangan SMK-PK termasuk di SMKN 11 Bulukumba ini.
“Anggaran SMK-PK yang dikucurkan Kemendikbud-Ristek ini diperuntukkan untuk pengembangan sumberdaya guru, tenaga kependidikan, dan sarana parasarana lengkap dengan peralatannya dengan sistem kerja swakelola, makanya perlu kehati-hatian dalam pengelolaan dan pemanfaatannya oleh kepala sekolah,” tegas Mantan Jurnalis ini.
Haris berharap dan menegaskan kepada kepala sekolah, agar pengelolaan dan pemanfaatan anggaran untuk pengembangan SMK-PK untuk SMKN 11 Bulukumba ini betul-betul mengacu pada petunjuk dan regulasi yang ada dan digunakan sesuai dengan peruntukannya.
“Terpenting lagi, pengelolaan dan pemanfaatan anggaran SMK-PK ini harus transparan dan akuntabel dalam penggunaannya. Hindari kerja sendiri-sendiri melainkan harus kerja tim, dan manfaatkan tim-tim kerja yang ada di sekolah ini. Intensifkan koordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak terkait dengan pengembangan SMK-PK ini,” tegas Kacabdisdik Wilayah V kepada kepada sekolah.
Sebelumnya pada kesempatan itu, Kepala UPT SMKN 11 Bulukumba, Sayed Khaidir, S.Pd, dalam laporannya menyampaikan, salah satu program prioritas SMK-PK adalah pengembangan fisik, non fisik, dan SDM sekolah.
Termasuk dengan pelaksanaan Workshop Budaya Kerja SMK-PK yang permbukaannya dilaksanakan saat ini, dengan harapan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di SMKN 11 Bulukumba ini dapat menjadi contoh teladan bagi peserta didik.
“Melalui workshop ini diharapkan dapat menambah wawasan guru dan pegawai terkait dengan budaya kerja sekolah yang bebasis industri untuk diterapkan di sekolah ini nantinya. Jadi antara budaya kerja sekolah dan budaya kerja industri dan perusahaan akan kami kolaborasikan penerapannya di SMKN 11 ini,” ungkap Kepsek termuda di Bulukumba kelahiran 1987 ini.
Sementara untuk pengembangan sarana dan prasarana (Sapras), katanya, seperti pembangunan RPS Tata Busana yang peletakan batu pertamanya pada hari ini termasuk 1 unit bangunan yang akan diredesain.
“Satu unit bangunan yang akan diredesain ini nantinya digunakan untuk Jurusan Tata Busana. Jadi untuk pembangunan RPS dengan luas 16 x 11 meter dan untuk redesain bangunan seluas 20 x 11 meter dengan anggaran keseluruhan kurang lebih Rp 2 Miliar yang bersumber dari APBN untuk Program SMK-PK dengan sistem kerja swakelola.