LENSA-RAKYAT.COM, MAKASSAR | PEMPROV SULSEL – Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani, menerima audience dari Kepala Balai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Hardaningsih, di ruangan kerjanya di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat, 10 Juni 2022.
Kepala Balai BPOM, Hardaningsih, mengatakan, jika dirinya membahas terkait program yang ada di BPOM yang saat ini akan membentuk Tim Duta yakni Duta Ewako. Duta Ewako ini untuk mengajak para siswa, mahasiswa untuk memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang pangan aman dan kosmetik aman.
Selain itu, ia juga memberikan materi kewirausahaan kepada anak-anak SMA, SMK, dan Mahasiswa, tentang bagaimana dia memiliki jiwa entrepreneur.
“Saya juga melaporkan kepada Pak sekda terkait program BPOM yang sudah berjalan di beberapa kabupaten/kota dan capaian-capaiannya,” ujarnya.
Duta Ewako ini, lanjut Hardaningsih, khusus di tingkat provinsi saja dan mereka harus menyebarkan kepada sepuluh orang lainnya, dan nantinya akan dipantau.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang (Kabid) Guru Tenaga Pendidikan provinsi Sulsel, Mukhlis, menyampaikan, program yang dicanangkan oleh BPOM ini adalah gagasan yang luar biasa.
“Kami dari dinas pendidikan siap merespon karena ini adalah suatu pengalaman dan pengetahuan kepada anak-anak SMA, SMK dan Mahasiswa tentang kosmetik serta jajanan-jajanan yang ada di sekolah. Dan tentunya kita akan mendukung sepenuhnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekda Provinsi Sulsel, Abdul Hayat, mengatakan, jika program dari BPOM ini sangat bagus dan menjadi instrumen penting karena ia ingin edukasi itu muncul dari bawah.
Sehingga, kata mantan Direktur Kementerian Sosial Bidang Penanggulangan Kemiskinan itu, inovasi ini muncul dengan adanya tiktok (program tahun lalu) diikutkan nanti yang fokus kepada pelatihan dan pengalaman karena tergetnya tingkat SMA, SMK dan Mahasiswa.
“Saya rasa ini tinggal mengorganisir secara profesional program tersebut, karena melihat pengalaman tahun lalu sudah sukses dan sekarang ini kita ingin perluas lagi untuk bisa masuk Rekor MURI,” kata Hayat.
Untuk itu, kata Hayat, tinggal komitmen leader masing-masing. “Saya sangat senang dengan model seperti ini, karena yang paling menentukan generasi dua atau tiga tahun ke depan adalah anak muda,” imbuhnya. (*)