Lensa-Rakyat.Com, Mamasa – Akses jalan Kecamatan Tabang dan Kecamatan Pana, hingga kini belum bisa dilalui pasca banjir dan longsor pada Kamis (17/2/2022) sekira pukul 03.00 Wita dini hari.
Material banjir berupa lumpur dan bebatuan besar menutupi badan jalan.
Menyebabkan kendaraan tak dapat melintas.
Bahkan pejalan kaki pun sulit melintas lantaran bebatuan menutupi akses utama penghubung dua kecamatan di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar).
Bencana ini terjadi di Tokka, Desa Salutambun, Kecamatan Pana.
Informasi itu disampaikan Eko Apronur Ronel T kepada Jurnalis Lensa-Rakyat.Com, via whatsapp, Senin (21/2/2022).
Eko mengatakan, hingga saat ini akses jalan belum bisa dilalui.
Belum ada alat berat yang dikerahkan membersihkan material longsor.
“Belum bisa dilewati karena belum dibersihkan,” ungkap Eko pagi tadi.
Selain menutupi badan jalan, material banjir dan longsor juga menyebabkan puluhan hektar sawah warga tertimbun.
Bahkan puluhan hektar sawah warga terancam gagal tanam akibat tergerus dan tertimbun material banjir.
“Ada banyak sawah yang sudah ditanami benih tertimbun,” ujar Eko.
Eko berharap kejadian ini mendapat perhatian serius dari dinas terkait, utamanya membersihkan material longsor.
“Semoga material longsor secepatnya dibersihkan sehingga kendaraan bisa melintas,” harapnya.(*)
Laporan : Eko Apronur Ronel T