Makassar — Dugaan Pengeroyokan siswi SMA Kartika Candra Kirana Makassar kelas X yang dilakukan siswi kelas XII.
Berdasarkan penuturan orang tua pelapor, kronologis kejadiannya
Murid kelas X yang tidak lain adalah anaknya Mifha Hudzainah lagi makan bakso, setelah 10 menit kemudian ada siswi kelas XII yang langsung merampas handphone korban tersebut dan korban marah lalu membela diri.
Alhasil akhirnya korban diduga keroyok beberapa siswi kelas XII yang salah satu pelakunya berinisial WA alias Adel sekaligus terlapor di Polrestabes Makassar.
“Saya tidak terima anak saya dibully dan diperlakukan seperti itu oleh kakak-kakak kelasnya dan sampai malam hari sejak kejadian itu, pelaku masih melakukan pengancaman melalui IG,” ungkap Rizal orang tua korban kepada awak media, Senin (14/3/22).
Rizal keberatan melihat anak perempuannya menderita luka memar dan benjol di bagian kepala.
“Istriku sudah dipertemukan di sekolah, tapi saya tetap tidak terima setelah melihat video dan benjol di kepala anakkku. Mereka perlu dididik lebih keras lagi jadi saya sudah laporkan penganiayaan dan pengeroyokannya ke Polrestabes dan semoga memenuhi UU Perlindungan anak,” tegasnya.
Orang tua korban resmi melaporkan ke Polrestabes Makassar, Jum’at (11/3/22) dengan nomor surat tanda bukti lapor : STBL/434/III/2022/POLDA SULSEL/RESTABES MKSR.
Sementara itu, Koordinator Divisi Pendidikan, Litbang dan SDM LSM PERAK, Abd. Malik, S.Pd mendesak Dinas Pendidikan melakukan investigasi di sekolah tersebut.
“Ini bisa jadi citra buruk pendidikan di Sulsel, kami minta Dinas Pendidikan melakukan kroscek ke lapangan, jangan sampai ada yang salah dalam proses pembelajaran dan penggemblengan di sekolah tersebut,” tegasnya.
Kepala Sekolah SMA Kartika Candra Kirana, Deppasawi yang coba dihubungi belum ada konfirmasi terkait kejadian tersebut.
(*)