Lensa-Rakyat.Com, Takalar Sulsel – Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Aras menyoroti kendala dalam pembangunan proyek Bendungan Pamukkulu, di Desa Ko’mara, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Aras menyampaikan, percepatan pembangunan Bendungan Pamukkulu harus menjadi perhatian bersama, baik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan juga DPR RI. Kendala-kendala yang dapat menghambat pembangunan Bendungan Pamukkulu diharapkan tidak merugikan masyarakat setempat.
“Memang biasanya ada masalah yang ditimbulkan dari pembangunan proyek, salah satunya masalah pembebasan lahan. Alhamdullilah, Kementerian PUPR sudah melalui masa kritis terkait pembebasan lahan. Walaupun belum tuntas 100 persen, namun dapat diminimalkan orang-orang yang terdampak ini, sehingga masyarakat tidak dirugikan. Dalam proyek ini semua pihak harus bergembira dan merasakan manfaat,” ujar Aras saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Takalar, Sulsel, Sabtu (29/1/2022).
Politisi PPP itu berkomitmen akan terus mengawal Pemerintah dengan memastikan ketersediaan anggaran, sehingga kendala-kendala yang dihadapi dalam pembangunan Bendungan Pamukkulu ini tidak terlalu berdampak pada penundaan penyelesaian pembangunan bendungan tersebut. “Saya minta juga agar tenaga kerja pembangunan bendungan dapat betul-betul dimanfaatkan dari tenaga kerja lokal, sehingga masyarakat sekitar benar-benar dapat merasakan manfaat dari pembangunan Bendungan Pamukkulu ini,” jelas Aras.
Lebih lanjut, Aras juga menyoroti terkait permasalahan konservasi hutan. Aras berharap, semua dampak yang ada, termasuk terkait konservasi hutan, juga sudah diselesaikan oleh Pemerintah. “Dampak lingkungan, baik hutan dan sebagainya, juga harus dilaporkan kepada kami sebelum semua pembangunan ini tuntas, sehingga tidak ada masalah yang tertinggal untuk diselesaikan,” tutur legislator dapil Sulsel II tersebut.
Ia meminta semua pihak diharapkan fokus untuk menyelesaikan proyek Bendungan Pamukkulu ini. Aras menyampaikan, selain kendala-kendala yang telah disebutkan sebelumnya, pemerintah juga harus memperhatikan dari sisi keselamatan kerja, tenaga kerja yang digunakan, persoalan masyarakat, hingga kearifan lokal. “Bukan hanya dari segi anggaran dan tenaga teknisnya, tetapi juga kita harus memperhatikan dan mengetahui dari sisi kearifan lokal masyarakat setempat. Sehingga tidak ada yang menghambat, agar pengerjaan proyek ini betul-betul bisa selesai tepat waktu,” jelas Aras.
Sebelumnya dalam sambutan, Bupati Takalar Syamsari Kitta mengatakan proses pembangunan Bendungan Pamukkulu perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah, sebab bendungan ini merupakan bendungan besar pertama yang dibangun di Takalar, dan akan mengairi puluhan ribu pertanian di KTakalar, termauk sebagai sumber air baku, pengembangan PLTA, hingga pengembangan pariwisata. “Bendungan Pamukkulu ini ditargetkan akan selesai dan rampung pada tahun 2024, sehingga ke depannya dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat di Kabupaten Takalar,” ucap Syamsari. (ica/sf)
Sumber ( KOMISI V )