PENDIDIKAN

Diknas Apresiasi Mafindo Galang Pelajar Kampanyekan Lawan Hoax

287
×

Diknas Apresiasi Mafindo Galang Pelajar Kampanyekan Lawan Hoax

Sebarkan artikel ini

LENSA-RAKYAT.COM, MAJENE | Guna mengantisipasi penyebaran hoax yang marak terjadi di media sosial. Dengan demikian salah satu organisasi mengatas namakan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) wilayah Sulawesi Barat turut andil dalam memerangi para penyebar hoax di media sosial.

Mafindo kampanye melawan informasi hoax dengan menggalang sejumlah pelajar di Kabupaten Majene, mereka pelajar ini diberi pemahaman selaku pengguna media sosial tanggap dari isu hoax atau informasi bohong dengan mengikuti kegiatan yang digelar di Ruang Pola Kantor Bupati Majene Sulawesi Barat dengan sebuah tema ‘Pahlawan Masa Kini Lawan Informasi Hoax’

banner 970x250
banner 970x250

Menurut Presidium Mafindo, Puji F Susanti bahwa tantangan yang dihadapi saat ini tentu media sosial yang dapat melampaui batas ruang dan waktu yang artinya saat ini banyak masyarakat dihabiskan waktunya di media sosial sehingga mereka dengan cukup mudah mendapat informasi.

Namun demikian Puji mengatakan, bahwa sejatinya pengguna media sosial harus tanggap dengan sebuah kabar yang beredar tersebut.

“Perlu di simak baik-baik disaat mendapatkan sebuah kabar. Tidak langsung di share atau di kirimkan ke pertemanannya. Apalagi kabar di peroleh itu merupakan hoax atau berita bohong. Nah itu cukup berdampak. Olehnya itu kami Mafindo memberikan pemahaman terhadap masyarakat Majene Sulawesi Barat dalam pencegahan hoax. Apalagi dalam menghadapi misi informasi dan disinformasi menjelang pemilu 2024 mendatang,” ujar Puji F Susanti.

Sementara itu Kepala dinas pendidikan Kabupaten Majene, Mittha Tala mengaku sangat mengapresiasi kampanye melawan informasi hoax digelar Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), yang diikuti sejumlah pelajar di Kabupaten Majene belum lama ini.

Mitta mengatakan bahwa permasalahan hoaks menjadi tantangan serius dalam transformasi digital di Indonesia.

“Kita tidak bisa memungkiri dengan perkembangan zaman digital ini. Bahkan di Majene sendiri cukup marak kabar hoax. Mulai dari isu politik, kesehatan dan penipuan. Olehnya itu kami melakukan upaya untuk menahan laju penyebaran hoaks, dan pendekatan tradisi lokal menjadi salah satu strategi penting,” pungkasnya.

(Serman)

banner 970x250