Kendari, Lensa-rakyat.com || Mendorong keterlibatan dan partisipasi Mahasiswa pada Pilkada Muna Barat 2024, Kesatuan Pemuda Mahasiswa Maperaha (KPMM) menyelenggarakan kegiatan Dialog. Tema yang di angkat adalah “Keterlibatan Mahasiswa dalam Pilkada Muna Barat 2024”.
Kegiatan tersebut di laksanakan di salah satu Warkop 46.II di Kendari pada 17 November 2024 di Kendari dan di hadiri oleh narasumber hebat yaitu, Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP). Sulawesi Tenggara Muhammad Nasir, Pegiat Pemilu Zulzaman, Eks Ketua KPMM periode 2019-2020 Rasmin Jaya dan La Ode Awal Sekjen PKS DPD Muna Barat.
Ketua KPMM Arwan dalam sambutannya pemilihan serentak merupakan momen yang paling penting bagi masyarakat Indonesia. Di mana masyarakat akan memilih pemimpin daerah yang akan menentukan arah pembangunan dan kesejahteraan di daerahnya masing-masing.
Harapannya juga mahasiswa bisa berperan dalam Pilkada Muna Barat di mana mahasiswa sebagai agen perubahan dan pembawa aspirasi masyarakat. Mahasiswa memiliki potensi besar dalam keterlibatan Pilkada ini, baik dalam pengawasan, edukasi dan partisipasi sehingga bisa mewujudkan demokrasi yang bersih, adil dan berintegritas.
Dalam ulasan Narasumber Ketua KIPP Sulawesi Tenggara, Muhammad Nasir mendorong mahasiswa untuk terlibat dan pro aktif dalam pengawasan Pemilihan Kepala Daerah 2024.
Sebab mahasiswa memiliki peranan yang sangat penting dan krusial untuk suksesnya pemilihan ke depan.
“Mahasiswa juga harus turut berperan dalam pengawasan. Apapun yang menjadi keganjalan dalam proses pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah harus di laporkan kepada yang berwenang. Ini juga bagian dari merawat proses demokrasi kita agar semakin baik ke depan,” Tegasnya pada 17 November 2024 di Kendari.
Tak hanya itu, Pegiat Pemilu Sultra Zulzaman mengatakan agar mahasiswa bukan hanya menjadi objek kampanye dan mobilisasi tapi juga harus mengawal segala program dan visi misi calon yang ada. Apa lagi di Muna Barat hanya memiliki satu calon tunggal, sehingga partisipasi dan keterlibatan mahasiswa harus bisa memastikan segala produk Kebijakan bisa sesuai dengan keinginan mahasiswa dan masyarakat secara umum.
“Visi misi, rekam jejak dan platform harus menjadi acun mahasiswa dalam menentukan pilihan ke depan. Baiknya tidaknya suatu daerah kedepan tergantung bagaimana mahasiswa ikut berperan dalam pesta demokrasi yang di selenggarakan 5 tahun sekali,” Bebernya.
Eks ketua KPMM periode 2019-2020 Rasmin Jaya dalam kesempatan yang sama membeberkan pesta demokrasi dan pilkada menjadi momentum dan kesempatan untuk mendorong terwujudnya cita-cita pembangunan daerah dan kesejahteraan ekonomi, sebab itu juga tertuang dalam harapan terwujudnya Daerah Otonomi Baru (DOB).
“Pengembangan beberapa sektor yang ada di Muna Barat harus menjadi prioritas utama untuk tumbuh dan berkembangnya masyarakat ke depan. Pemberdayaan dan pelatihan juga harus terus di dorong guna memaksimalkan segala potensi dalam pengelolaan sumber daya yang ada,” Tegasnya.
Ia juga mengatakan, harapannya mahasiswa menjadi corong konsolidasi demokrasi untuk memastikan keterlibatan dan partisipasi seluruh masyarakat agar menentukan hak politiknya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) nantinya.
Terakhir, Sekretaris PKS Muna Barat, La Ode Awal mendorong mahasiswa agar tetap kritis dan membedah setiap visi misi serta program yang ada. Agar hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat dan mahasiswa bisa terakomodir dengan baik.
Redaksi : Ode sari